Tim dosen Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggandeng Petani Milenial Sleman untuk mengkaji prospek pengembangan kacang Bambara (Vigna Subterranea (L.) Verdcourt) di Kabupaten Sleman. Salah satu Petani Milenial Sleman, Taufik Mawaddani, S.Pd. yang juga pemilik Merapi Farm, sebuah usaha yang bergerak dalam bidang peternakan dan penyedia pakan ternak. Tim dosen Agroindustri diketuai oleh Ir. Reo Sambodo,S.P.,M.M.A sedangkan anggotanya adalah Ir. Ajat Sudrajat, S.Pt.,M.Pt., dan Agus Setyoko, S.TP.,M.Sc. Penelitian dilaksanakan dalam 2 semester berjalan pada tahun 2023.
Mereka berkolaborasi untuk melaksanakan penelitian uji penanaman kacang Bambara pada 3 lokasi yang berbeda. Uji penanaman kacang Bambara dilaksanakan di Cangkringan, Tempel, dan Sedayu untuk melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil panen kacang Bambara. Disamping uji penanaman pada lokasi yang berbeda, peneliti juga menggunakan perlakuan tiga macam dosis pupuk kandang yang berbeda.
Ir. Reo Sambodo, S.P., M.M.A. selaku peneliti dari dosen Program Studi Agroteknologi menyampaikan bahwa uji penanaman kacang Bambara pada lokasi yang berbeda diperlukan sebagai dasar bagi pelaksanan penelitian dan pengembangan selanjutnya. Kesesuaian lokasi penanaman diharapkan memberikan hasil yang maksimal dalam budidaya sehingga pengembangan secara umum nantinya juga mempertimbangkan dari lokasi budidaya.
“Uji penanaman pada lokasi yang berbeda dimaksudkan untuk melihat kemampuan tanaman untuk dapat tumbuh pada suatu lokasi yang memiliki kondisi lingkungan tertentu,” terang Reo Sambodo.
Sedangkan menurut Ir. Ajat Sudrajat, S.Pt., M.Pt., selaku dosen Program Studi Peternakan menjelaskan bahwa penggunaan limbah ternak dalam usaha budidaya tanaman secara terpadu dapat memberikan manfaat ekonomi kepada peternak, karena limbah ternak menjadi memiliki nilai ekonomi disamping produk utama dari peternakan yang diupayakan.
“Kajian pengembangan kacang Bambara diharapkan dapat dilakukan secara terpadu sehingga akan meningkatkan pendapatan masyarakat baik peternak maupun masyarakat tani,” harap Ajat.
Penelitian pada kacang Bambara berlanjut pada melihat pengaruh suhu pemanggangan dan konsentrasi tepung kecambah kacang Bambara terhadap karaktersitik antioksidatif dan sensori roti tawar. Menurut Agus Setyoko, S.TP., M.Sc., produk roti tawar yang dihasilkan dari pemanfaatan kacang Bambara tersebut dilakukan berbagai uji yang diantaranya uji warna (L. a. b, H, C), kada air, kadar protein, total fenol, aktivitas antioksidan, volume pengembangan dan uji kesukaan. Selain dilakukan penelitian dengan mengolah kacang Bambara menjadi roti tawar, untuk tahun tahun mendatang akan dilakukan penelitian olahan kacang Bambara menjadi produk-produk lain seperti pengganti isian bakpia dan olahan kacang Bambara menjadi produk serupa susu.
Rangkaian penelitian ini memberikan kajian secara komperhensif terkait kacang Bambara dari hulu di budidaya pertanian dan pemanfaatan limbah ternak hingga hilir di pengolahan produk pertanian.
Sumber : fagro.mercubuana-yogya.ac.id